class='single'>

Just another free Blogger theme

Tampilkan postingan dengan label Hati. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hati. Tampilkan semua postingan

Kamis, 03 Februari 2022

 

Terlepas dari siapa di antara kalian yang pergi meninggalkan sebuah kehilangan
Harus membuat kita lebih semangat menuju jum’atan
Tidak perduli sandal murahan atau sepatu termahal sekalipun
Akan sangat romantis bila keduanya bertemu di emperan masjid saat jum’atan

Manfaatkanlah setiap hembusan nafas
Karena bila nanti hidung sudah tersumbat kapas
Apa yang kamu miliki di dunia
Dari yang terkecil hingga yang terbesar akan terlepas

Dengarkanlah dengan telinga toleran
Melihatlah dengan penuh rasa kasih sayang
Mulailah berbicara dengan Bahasa cinta

Kemustahilan hanya untuk orang-orang yang berhenti mencoba
Dari apa yang mereka tidak percaya
Bukankah kita harus percaya, dari setiap usaha bisa merubah segalanya
Yang terpenting kita memiliki harapan kebaikan
Urusan tercapai hanya usaha dan do’a yang di perlukan

Saat keningmu menyentuh tempat terendah
Saat air matamu jatuh dengan menderah
dan saat bibirmu tidak mampu menggucap kata-kata serta pasrah
Kamu sedang di hadapkan dengan jawaban
Juga jalan keluar yang kamu nantikan

Selalu ada mentari di setiap pagi
Selalu ada kesempatan baru setiap hari
Sejernih setenang air
Sejuk hingga mengalir
Begitulah hati dan pikiran harus di ajarkan
Agar selalu datang keberkahan, kebaikan juga kebahagiaan

Hidup bukanlah untuk mengalahkan orang lain
Namun untuk mengalahkan diri kita yang kemarin
Dari mulai telapak kaki hingga ujung kepala beserta isinya
Bukan untuk menjad hebat
Tetapi untuk menjadi hamba yang taat serta manusia yang bermanfaat

Jadilah diri, semakin jujur dan membaiklah setiap hari
Berbuat baik dengan ketulusan hati
Syukuri apa yang sudah di beri
Niscaya dirimu akan menjadi manusia yang berarti
Kebaikan, kebahagiaan serta keberkahan akan selalu hadir mengelilingi

Cinta adalah menumbuhkan yang layu juga memberikan semangat tinggi
Tanpa sebuah cinta, kehidupan di dunia ini tidak akan pernah berarti
Mungkin karena lima cangkir kopi setiap hari
Bisa menjauhkanmu dari dengki juga iri hati

Ukirkan senyuman kepada yang membenci
Do’a kebaikan kepada yang memusuhi
Berikan perhatian kepada yang menyayangi
Maafkan kepada yang menyakiti

Karena banyak manusia yang berbicara tentang cinta
Namun mereka tidak menyadarinya, bahwa kita di dunia
Untuk yang pertama dan terakhir kalinya

Apa yang kamu harapkan dari hidup
Yang tiada bantuan Tuhan di dalamnya ?

Gambar; Sukma Indra


Minggu, 30 Januari 2022

 

Udara malam ini dingin sekali, andai peluk kukirim dari sini
Ia akan tiba menggigil di pintumu
Sudah saatnya engkau memejamkan mata
Sedang aku yang berjaga, mengawasi dunia dari pelupuk mata

Malam telah memastikan langkah kita terhenti sejenak
Di dalam kesunyian, jiwa merindukan keindahan surga keabadian

Di dalam cahaya-Mu aku mencintai
Di dalam keindahan-Mu aku menulis puisi
Di dalam pemberian-Mu aku bersyukur

Di bawah malam, kukirimkan pesan
Berupa rayuan kepada pujaan
Kali ini kusematkan sungai di katanya
Agar mengalir rasa ini menuju muara-Nya

Sudahkah engkau terima ?

Baca nyawaku di dalamnya
Kata-kata rahasia paling biru, yang kuwarnai menjadi jingga
Untukmu yang pandai membawa cerita

Di batang pohon mangga, meja-meja sekolah
Halaman buku pelajaran, langit malam dan bagian rasi bintang
Namamu ada di mana-mana
Ketika orang-orang menampilkan senyuman

Ceruk manis di pipi kananmu dan sebuah titik hitam di dahi kiri
Semesta memang seperti ini
Meneduhkan hati untuk jiwa-jiwa yang hidup

Ia tumbuh tanpa bantuan keindahan yang nampak
Bukan kondisi dan tampilan
Bukan karena memiliki alasan
Tetapi karena hasrat dan getaran

Berkisah pada jarak yang menjadi semu tanpa temu
menanti waktu, aku dan kamu mengucap rindu
Mungkin jarak kita memang sejauh antartika
Namun yang membuat dekat adalah cinta antarkita

Aku tidak menghalangimu di cintai oleh siapapun
Aku tidak marah jika mereka takjub dengan keindahanmu
Aku tidak menghalangi mereka yang ingin memilikimu
Tapi aku tidak ingin siapapun melukaimu
Juga aku tidak ingin ada yang menginginkan dirimu
Di miliki seperti aku menginginkanmu

Barangkali engkau belum sadar nona
Dari kepingan jarak tempatmu bernyanyi
Pernah ku curi tawa paling bernada milikmu
Yang kala itu temaram berpayung rembulan

Bulan melengkung tersenyum
Pada rindu-rindu yang baru
Yang menanti malam minggu
Untuk segera bertemu

Empat tahun telah mencapai hilir
Terlewati oleh aku meski tanpa engkau dan temu
Semusim mengawal waktu mengalir
Namun hanya engkau yang di bakar rindu

Kita memang punya keinginan
Tetapi keadaan punya kenyataan
Kita adalah pemeran tanpa skenario
Sang Sutradara selalu memberikan kejutan di setiap episode
Begitulah takdir yang di dramakan

Kenangkanlah gumam pertama pertemuan tidak terduga
Di suatu kota, di suatu hari kemarau
Di keasingan rindu, di suatu perjalanan biru

Kenangkanlah bisikan pertama
Risau pertarungan kembara
Rahasia perjanjian sunyi

Kenangkanlah percakapan pertama
Gugusan waktu, nafas dan peristiwa, mungkin hanya angin, daun dan debu
Pesona terakhir nyanyian sajakku

Sajakku tidak pernah menuliskan tentang kepergian
Ia hanya di utus untuk menghapus fana
Tentang bualan dan kehilangan
Di hadapan cinta, kamu selamanya

Aku menulis waktu yang kelewat Jahannam di tubuhku
Detak-detiknya menyiratkan sekian kenangan
Yang ingin di do’akan

Aku menulis kamu yang kelewat rindu di jiwaku
Detak nafasmu menyiratkan sekian jarak
Yang ingin di pertemukan

Untukmu yang setiap malam membuka selimut
Curhat kepada Tuhan-Mu dengan bersujud
Berwudhu dan shalat tahajud
Semoga pertemuan kita terwujud

Do’a-doa yang di Aamiinkan
Tidak pernah Tuhan diamkan
Suatu saat akan Tuhan beri jawaban

Gambar; 1


 

 

 

 



 

Kamis, 27 Januari 2022



Mencari jalan dalam terpaan angin
Berteduh dalam terik
Hingga bersandar dalam hujan

Aku letakan mimpi-mimpiku di dalam do’a dengan penuh keyakinan
Aku titipkan kepada lautan serta angin yang terbang ke angkasa
Maka hanyutlah ia bersama sang samudra juga bersama suara lembut tidak bernyawa

Diam sendirian tidak sama dengan kesepian
Justru akan menemukan banyak jawaban
Karena kesunyian adalah bahasa Tuhan

Yang cepat belum tentu tepat
Yang terlambat belum tentu telat

Sendiri dalam sabar
Memang tidak seindah berdua dengan pacar
Tetapi berdua dengan pacar
Tidak semulia sendiri dalam sabar

Jika sudah musim-Nya hujan akan turun
Jika sudah masa-Nya bunga akan mekar
dan jika sudah waktu-Nya do’a-do’a pasti terkabulkan

Untukmu yang tidak memandang fisika
Semoga pintu-pintu rahmat-Nya terbuka

Karena cinta terlahir dari hati yang berada di dalam dada
Bukan dari mata, Bila dari mata maka tidak adil bagi sibuta!!
Lantas bagaimana ? engkau mencintai Yang Maha Pencipta

Jangan hanya mempersiapkan dengan siapa
Nanti jodoh yang akan kamu nikahi

Siapkanlah jika namamu di sebut di toa masjid
Dengan kalimat “Inna lillahi wa inna ilahi…”

Saat suara lengkingan indah di kumandangkan di masjid, dengan di penuhi si tua
Karena sadar sedang meniti usia senja
Tapi si muda amat lupa, bahwa maut tidak kenal usia

Yang sementara adalah dunia
Duka ada akhirnya
Bahagiapun tidak selamanya
Saat kita tidur akan terlupa
Ketika mati tidak akan di bawa

Yang akan kekal adalah amalan kita
Bila buruk maka akan celaka
Bila baik mendapat nikmat selama-lamanya

Maka jangan susah karena dunia
Jangan putus asa saat kesulitan mendera
Dengan pertolongan Sang Pencipta
Kita pasti akan bisa melalui semua
Saat Iman tetap terjaga
Kita pasti akan bahagia


Gambar Fisika-Mate-mati-ka

Selasa, 25 Januari 2022

 

Selasa Puisi
Menyebut pertemuan “malam” di InstaStory
Menyusun juga menyitir puisi
Untuk mengetuk pintu hati
Para kuli tambang, usai seharian membanting tulang

Di rasa sudah kalah telak oleh kerasnya dunia
Sang anak itupun pergi pulang untuk berkunjung ke ibunya
Berharap kuat dan tabah mengalir di nadinya
Meminta Restu dari bawah telapak kakinya

Bila ada kesetiaan yang tidak luntur oleh cuaca
Sukma-Purnama adalah salah satu pemiliknya
Sebab, hanya melihat tanpa pernah menyentuhnya

Diantara serbuk sari
Pelajarannya akan berkelana
Menumbuhkan kisah baru yang jauh lebih indah
Siapapun yang sabar dan tabah seperti bunga
Akan indah seperti Purnama dan Sukma

Ku tatap langit malam ini untuk ku titip rindu
Ku harap angin akan menyampaikannya padamu.

Gambar; Sukma-Purnama

Senin, 24 Januari 2022



A    ku titipkan
S    salam lewat
S    emilir
A    ngin dan
L    antunan asma
A    llah yang
M   asih melekat pada
U    mmat-Nya
A    ndai
L    angit mendengar
A    ku
I     ngin
K    irimkan
U    capan, aku
M    erindukanmu

"Do’a terbaik" Mungkin, laki – laki yang menikahi wanita solehah, itu sudah biasa,
akan tetapi laki – laki yang berusaha membawa wanitanya untuk menjadi bidadari syurga, itu sungguh luar biasa.

Jika ada seserang yang di takdirkan untukmu, sejauh apapun dia, sesering apapun dia singgah, dia pasti akan kembali, meski terkadang perlu air mata untuk menerimanya.

Di samping itu jangan pernah lupa untuk berdo'a dan berusaha
Do'a-do'a yang sering kau ucapkan, mungkin akan tiba di masa yang akan datang, karena kita tidak pernah tahu do'a yang mana dan usaha yang keberapa yang akan terkabul.
Karena tugas kita hanya memperbanyak.

Jika banyak orang-orang di luar sana bilang; 
"Jangan bermimpi terlalu tinggi, dan jangan berharap mimpimu menjadi nyata, kamu itu orang biasa, jalani saja yang sewajarnya"

Tak apa, mimpi kita memang terlalu tinggi
Tetapi mereka, tidak punya mimpi !!

Karena tidak ada mimpi yang terlalu tinggi untuk di capai, yang ada hanya terlalu rendah untuk melangkah, cukuplah kamu berjalan dalam mengejar mimpi, tak perlu berlari
Karena hidup itu tentang sebuah perjalanan, bukan pelarian.

Dan setiap orang berhak mempunyai mimpi
Tapi tidak semua orang bisa membangkitkan semangat tinggi
Maka bermimpilah dalam hidup, jangan hidup di dalam mimpi

Apabila semua orang sibuk mengejar mimpi setinggi-tingginya
Aku masih berada di tempat terendah, untuk mengejar mimpi yang lebih tinggi dari tempat yang serendah-rendahnya.



Gambar; Sukma Indra


Minggu, 23 Januari 2022

Adaya di tanah yang menjadi saksi perpisahan
Adanya merajuk kepada kesetiaan
Adanya untuk meneduhkan
Untuk menemani jiwa – jiwa yang menjajaki ruang baru kehidupan

Sukma Indra
Memang, tampak begitu sederhana
Tangguh menerima keterbatasan
Dalam setiap kondisi yang ada

Tumbuh dengan bersyukur lalu mekar
Hingga mengubah pasir dan terjal
Menjadi sesuatu hamparan yang indah
Menjadi peneduh bagi setiap jiwa yang lelah
Tanpa kilau mahkota, namun bermakna

Nada – nadamu seakan berdenting
Memjemput kata – kataku dari hening
Bahkan cerita itu nampak
Hingga saat ini berbunga menembus cakrawala dan sukma

Bunga mengajarkan manusia untuk tidak berpura – pura
Bunga tetap harum walau tidak mengatakan dirinya bunga
Wangi bunga tetap tercium sempurna
Walau ia tak menunjukan dirinya

Selasa, 18 Januari 2022

 

Sukma Indra
Perempuan itu datang,
tatkala langit di rundung muram
Dengan badannya yang terbungkus mafela kelabu
Hujanpun datang bersama tenggelamnya matahari dari arah barat

Itu menunjukan,
bahwa rembulan dan bintang akan datang
Membawa senyuman manis di keheningan malam

Mungkin ada seseorang,
yang tidak pernah mengirimkanmu pesan
Tapi diam – diam menjadikanmu sebagai tujuan

Ia rela membuang waktu, demi hal yang tak patut di tunggu
Ia rela berlari, demi sesuatu untuk dimiliki

Walaupun ia sudah tau terkadang yang indah tidak diciptakan untuk dimiliki
Cukup di pandangi lalu di syukuri

Jika mungkin kau tak menginginkanku menjadi pengganggumu
Maka jangan biarkan bayanganmu bermain dengan imajinasiku

“Karena sukar ku mengukir tawa dalam genangan air mata”

Layaknya bulan yang memberikan penghargaan berupa penerangan

Dalam kehidupan, kamu juga harus memberikan penghargaan terbaik untuk seseorang yang menyejukan hatimu di setiap malam.

Senin, 17 Januari 2022


 

Ketika engkau sedang berjuang meraih sesuatu
Jangan terbebani dengan seberapa jauh lagi yang harus di lalui
Tapi lihatlah seberapa jauh yang sudah kamu lewati

Disaat engkau sedang berjalan dan melihat ada seseorang yang mengungulimu dalam urusan dunia
Maka ungguli-lah dia dalam urusan akhirat

Berdo’alah menjadi bulan paling jatuh cinta
Seromantis seorang hamba
yang merayu Tuhan-nya saban lima waktu

Memohon agar hati di tenangkan dari segala perasaan rindu
Di tabahkan dari segala rasa ingin bertemu

Karena ada yang berpergian jauh
Menjelajah bersama angin
Sampai mendaki menjemput awan
Semata – mata hanya ingin mencari arti pulang dan menemukan ruang

Percayalah
Dibalik tiap –tiap air mata yang jatuh
Ada kemenangan yang tumbuh

Jika engkau tahu
Yang singkat adalah pertemuan, sisanya adalah bencana rindu yang berkepanjangan

Biarkan saja
Mereka tak tahu apa yang kita rasakan
Mereka hanya tau apa yang kita tampakkan.

Jumat, 14 Januari 2022

 1 hari, 24 jam, 1.440 menit, 86.400 detik.

Kita hidup bukan untuk mengalahkan orang lain
Namun kita hidup untuk mengalahkan diri kita yang kemarin

Tidak perlu merasa diri kita satu – satunya yang memiliki cobaan,
Semua manusia memiliki ujiannya sendiri – sendiri

Mungkin kamu tidak pernah tahu, tempaan apa saja yang sudah di berikan kepadanya
Kepahitan hidup apa saja yang sudah ia terima, dan pilihan – pilihan hidup hidup yang harus ia hadapi

Alun-alun surya kencana
Alun-alun surya kencana.
Pahamilah…
Paku yang bengkok, pasti jarang ada yang memukulnya, meskipun ada, pasti tidaklah keras
Tapi lihatlah paku yang kokoh, ia selalu di pukul dengan pukulan yang sangat hebat
"Seperti itulah kehidupan kita"

Dalam kehidupan
kita tidak pernah bertemu dengan orang yang salah
Hanya saja ada yang menjadi teman
Ada juga yang menjadi pelajaran

Karena hidup itu ibarat buku
Jika kamu tidak berani membuka lembaran selanjutnya
Maka kamu tidak akan pernah tahu, cerita apa berikutnya

Berhentilah untuk menyesali, mulailah untuk selalu mensyukuri
Berhentilah untuk meragukan, dan mulailah untuk melakukan

Jika kamu berfikir hidup ini cukup membosankan
Ketahuilah; hanya kematianlah yang abadi di kehidupan

Maka berdo'alah saat tak ada yang mampu kau lakukan
Karena do'a mampu untuk mewujudkan.


SUKMA INDRA