class='single'>

Just another free Blogger theme

Tampilkan postingan dengan label Cinta. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cinta. Tampilkan semua postingan

Kamis, 10 Februari 2022

 


Di suatu malam saat pikiran terasa begitu embuh
Tuhan menyuruh malaikat mencukupi rokok dan kopi untukku

Aku berlindung pada matamu yang polos dan bibirmu yang lugu
Dari godaan rindu yang menggebu-gebu
Rasa yang luar biasa, di saat kamu benar-benar membuka mata
Lalu duniamu, seketika penuh dengan tanda Tanya ???

Butuh berapa lama untuk mengerti kamu
Pada isi di dalam ruang
Pada spasi di dalam jarak
Pada rindu yang berserak

Lahirlah kami dari rindu dan batu-batu
Ketika segala hal telah menjadi selain dirimu
Lahirlah kami dari rindu dari segala nafas dan segenap kata
Yang di ucapkan selain dari mulutmu

Lahirlah kami dari rindu, dari duka, yang lupa di kirimkan penyair para pemahat debu itu
Yang kerap ragu, menciptakan dirinya, dari segenggam mimpi yang lucu-lucu

Di garis-garis pinggangnya, talut-talut rindu menyelinap
Di sembul-sembul pinggulnya, masa depan terbentang
Di tubir-tubir pusarnya, masa lalu diam
Bertambah dalam tidak terduga di lubuk pandangnya setua bumi

Beberapa saat lagi pesawatmu akan mendarat, di halaman hati
Tidak ada perbedaan waktu, antara benci dan rindu
Lebih pedih dari lilin meleleh, lebih tabah dari kayu jadi abu
Begitulah kelembutan jatuh dari mata, usai di bakar rindu

Tahukah kamu, disini seumur do'a menanti
Duduk di antara dua Khutbah, aku berdo'a pada yang maha kuasa
Agar memantaskanku duduk denganmu, duduk di antara dua orang tua

Gambar; Cokelat Manis Kopi Tubrukku


Kamis, 27 Januari 2022

 

Perjalanan tak selalu tentang berjalan
Terkadang kita butuh waktu untuk berhenti
Menambah perbekalan meriksa kembali kemana arah dan tujuan

Jangan memaksakan diri, lebih baik berhenti
Istirahatkan raga hilangkan penatnya hati
Koreksi diri mungkin ada hal-hal yang terlupa atau harus di benahi

Jangan hanya tahu cara untuk pergi
Tanpa mau memperbaiki
Mungkin kamu senang berpindah haluan
Tanpa mencoba fokus ke satu tujuan

Memahami mengerti bahwa memilih pasangan
Ini bukan hanya tentang sesuatu cinta
Ini tentang menemani ibadahmu
Sampai waktu-Nya menutup mata

Namu ada beberapa yang perlu mendapat perhatian
Sebelum kita menempuh perjalanan panjang
Bila Ijab-Kabul telah tertunaikan
Bahwa kita telah siap untuk bisa memahami
Serta saling mengerti sevisi-semisi

Kita di lahirkan memiliki kekurangan dan kelebihan
Menuntutya untuk sempurna sesuai yang kita inginkan
Seperti membengkokkan kayu secara perlahan

Sevisi, keluarga seperti apa yang ingin kita bangun
Sebab berjalan tanpa tujuan adalah hal yang sangat melelahkan
Cukup banyak mereka yang berhenti di tengah jalan
Karena di awal visi hendak di bangun buram

Semisi, untuk mengngokohkannya dengan do’a-do’a
Serta yakin akan pertolongan-Nya bisa dan mampu meraih bahagia
Terpenting adalah keridhoan-Nya
Mendapatkan rahmat-keberkahan
Dijadikan keluarga damai sejuk lagi tentram
Karena ini merupakan suatu ibadah yang panjang

Gambar; Visi-Misi


Selasa, 25 Januari 2022

 

Ada yang rela menunggu dengan sabar
Hanya untuk sebuah kabar
Ada getar yang getir ketika diheningnya malam
Layaknya menggali rindu pada saat malam memelukan gulita
Ibarat sebuah lagu yang berbisik
Berlirik mengganggu menagih rindu untuk sebuah temu
Karena peluk menjadi tempat untuk pulang
Ketika dunia mulai terasa tidak nyaman

Kabel-kabel saling melilit
Melingkar-lingkar menjadi kusut dan mematikan
Isi di kepalamu, tidak jauh beda!!

Ada yang mencintai dari jarak jauh
Dari jarak-jarak yang berusaha membuat rapuh
Tetapi ada do’a-do’a yang membuatnya menjadi utuh

Meski pintu rumah dan hatimu di tutup rapat
Akan ada yang terungkap, dari seseorang yang ingin aku dengar
Entah itu rasa cemburu yang selama ini terasa pilu
Atau rindu yang selama ini malu-malu

Bulan melengkung tersenyum
Pada rindu-rindu yang baru
Yang menanti malam minggu
Untuk segera bertemu

Maghrib ini dalam do’aku
Engkau menjelma angin
Yang turun sangat perlahan dari nun di sana
Bersijingkat di jalan
Menyentuh-nyentuhkan air mata yang jatuh di pipi
Hingga menyejukan isi di dalam hati

Rindu ini di kuatkan oleh do’a-do’a
Yang tabah di uji jarak antar kota

Gambar; Bundaran HI


 

Selasa Puisi
Menyebut pertemuan “malam” di InstaStory
Menyusun juga menyitir puisi
Untuk mengetuk pintu hati
Para kuli tambang, usai seharian membanting tulang

Di rasa sudah kalah telak oleh kerasnya dunia
Sang anak itupun pergi pulang untuk berkunjung ke ibunya
Berharap kuat dan tabah mengalir di nadinya
Meminta Restu dari bawah telapak kakinya

Bila ada kesetiaan yang tidak luntur oleh cuaca
Sukma-Purnama adalah salah satu pemiliknya
Sebab, hanya melihat tanpa pernah menyentuhnya

Diantara serbuk sari
Pelajarannya akan berkelana
Menumbuhkan kisah baru yang jauh lebih indah
Siapapun yang sabar dan tabah seperti bunga
Akan indah seperti Purnama dan Sukma

Ku tatap langit malam ini untuk ku titip rindu
Ku harap angin akan menyampaikannya padamu.

Gambar; Sukma-Purnama

Senin, 24 Januari 2022


Kita pernah sedekat nadi
Jauh seperti sejaunya matahari

Merangsang bayangan yang setia
Mengonstruksikan jejak menyusuri indahnya bumi

Tertutur bukan masalah geografis
Ada bingkai merayakan hidup
Ada perasaan yang tertinggal

Membawa melintasi ruang-ruang imajinasi
Dari sendunya lampu-lampu ibu kota, bentangan pulau dan lautan

Merengkuh manisnya cinta, tetapi di saat bersamaan
Menelan pahitnya penghianatan

Jiwa periang hilang seketika
Berubah menjadi melankolis
Kau telah mengutuk hati ini
Hingga meneteskan bulir-bulir air mata

Mewujudkan impian yang ingin baru di mulai
Lalu kau siramkan air garam mematikan

Gambar; Sungai Kapuas

Minggu, 23 Januari 2022

 

Sukma Indra

Tersenyumlah
Bukan karena hidup untuk memberikanmu alasan untuk tersenyum
Namun karena senyummu adalah alasan orang lain tersenyum

Tuhan
Beri aku senyum dan beri dia cinta
Jadi aku tersenyum dia jatuh cinta

Ciieee yang lagi senyum

Cinta itu seperti halnya angin
Kamu tidak bisa melihatnya
Tapi kamu bisa merasakannya

Tuhan sudah merencanakan aku dan kamu bertemu di suatu waktu

Jika engkau hadir
Hadirmu akan aku buat betah
Sehingga kau akan tinggal
Dan bukan sekedar singgah

Walaupun tidak bisa sekuat hujan yang menyatukan langit dan bumi
Jadilah selembut do’a yang menyatukan harapan dan takdir


Selamat siang aku ingin menyapamu
Lewat hembusan angin yang tak tertahan
Dan semoga kamu mendengarkan

Sukma Indra
Jika titik menyelesaikan segala tulisan
Aku harap jangan samakan dengan perasaan

Kelak kita akan di pertemukan
Dengan yang membahagiakan
Mungkin tidak cepat tapi tepat

Tentangmu yang selalu aku ungkap lewat tulisan
Aku kagumi dari kejahuan
Dan aku cintai dalam diam

Aku memperjuangkanmu
Di setiap bait do’a dalam sujud panjangku
Suaraku memang tak terjamah di telinga
Tapi do’aku telah menggema di angkasa

Bila syahadat adalah janji setia kepada Tuhan semesta
Maka pernikahan adalah janji setia kepada istri sang buah mata

Selasa, 18 Januari 2022

 

Geliat Mentari, gerakan tubuhku pagi ini
dan secerah harapan itu datang lagi menghampiri
Awan – awan kapas berpumpun menyajak langit pagi nan elok
Sedangkan kau gigih mematung mencapai mimpi – mimpi
Layaknya hawa yang mendamba buah khuldi

Pagi, lembaran kertas dan pena – penaku yang tak mau berhenti menulis
"Tentang Perempuan yang ingin bercerita"

Ia bukan ingin berbagi masalah, tapi hanya senang saat ada yang mendengarnya
Meski kuat berjuang sendiri, perempuan butuh teman untuk menggapai mimpi
Walau di anggap makhluk yang lemah, perempuan mampu menunjukan kekuatannya

Ketahuilah
Sesulit apapun perempuan untuk di mengerti
Satu hal yang pasti;
"mereka tidak layak untuk di kasari"

Karena ia tidak diciptakan dari tulang kepala, untuk menjadi pemimpin
Tidak pula di ciptakan dari tulang kaki,
untuk di injak – injak

Tidak pula diciptakan dari tulang tangan,
untuk di pukuli dan di aniayaya

Namun ia di ciptakan dari tulang rusuk yang mengelilingi hati, "untuk di cintai dan di sayangi"
Karena ia tercipta dari tulang rusuk yang paling lengkung, yang jika di luruskan,
maka ia akan patah

Tetapi, jika dibiarkan ia akan melengkung selamanya
Maka hendaklah kalian memperlakukan perempuan sebaik – baiknya

Pagi itu, sebuah pesan untuk laki – laki.