Geliat
Mentari, gerakan tubuhku pagi ini
dan secerah harapan itu datang lagi
menghampiri
Awan – awan kapas berpumpun menyajak langit pagi nan elok
Sedangkan kau gigih mematung mencapai mimpi – mimpi
Layaknya hawa yang mendamba
buah khuldi
Pagi,
lembaran kertas dan pena – penaku yang tak mau berhenti menulis
"Tentang Perempuan yang ingin bercerita"
Ia
bukan ingin berbagi masalah, tapi hanya senang saat ada yang mendengarnya
Meski kuat berjuang sendiri, perempuan butuh teman untuk menggapai mimpi
Walau
di anggap makhluk yang lemah, perempuan mampu menunjukan kekuatannya
Sesulit apapun perempuan untuk di mengerti
Satu hal yang pasti;
"mereka tidak layak untuk di kasari"
Tidak pula di ciptakan dari tulang kaki,
untuk di injak – injak
Tidak pula diciptakan dari tulang tangan,
untuk di pukuli dan di aniayaya
Namun
ia di ciptakan dari tulang rusuk yang mengelilingi hati, "untuk di cintai dan di
sayangi"
Karena ia tercipta dari tulang rusuk yang paling lengkung, yang jika di
luruskan,
maka ia akan patah
Tetapi,
jika dibiarkan ia akan melengkung selamanya
Maka hendaklah kalian memperlakukan perempuan sebaik – baiknya
Pagi itu, sebuah pesan untuk laki – laki.
0 komentar:
Posting Komentar