Ada yang rela menunggu dengan sabar
Hanya untuk sebuah kabar
Ada getar yang getir ketika diheningnya malam
Layaknya menggali rindu pada saat malam memelukan gulita
Ibarat sebuah lagu yang berbisik
Berlirik mengganggu menagih rindu untuk sebuah temu
Karena peluk menjadi tempat untuk pulang
Ketika dunia mulai terasa tidak nyaman
Kabel-kabel saling melilit
Melingkar-lingkar menjadi kusut dan mematikan
Isi di kepalamu, tidak jauh beda!!
Ada yang mencintai dari jarak jauh
Dari jarak-jarak yang berusaha membuat rapuh
Tetapi ada do’a-do’a yang membuatnya menjadi utuh
Meski pintu rumah dan hatimu di tutup rapat
Akan ada yang terungkap, dari seseorang yang ingin aku dengar
Entah itu rasa cemburu yang selama ini terasa pilu
Atau rindu yang selama ini malu-malu
Bulan melengkung tersenyum
Pada rindu-rindu yang baru
Yang menanti malam minggu
Untuk segera bertemu
Maghrib ini dalam do’aku
Engkau menjelma angin
Yang turun sangat perlahan dari nun di sana
Bersijingkat di jalan
Menyentuh-nyentuhkan air mata yang jatuh di pipi
Hingga menyejukan isi di dalam hati
Rindu ini di kuatkan oleh do’a-do’a
Yang tabah di uji jarak antar kota
Gambar; Bundaran HI |
0 komentar:
Posting Komentar