Perkiraan cuaca hari ini
Mendung, sedikit hujan, banyak lalu lalang kendaraan
Tapi hati tetap harus di sejukkan
Demi angin yang menerbangkan debu dengan kuat dan awan yang
mengandung hujan
Demi langit yang mempunyai jalan-jalan juga kapal-kapal yang berlayar
Rindu memang seperti barisan mobil di kemacetan
Pelan, sangat pelan. Tetapi tidak pernah kehilangan tujuan
Racikan kopi hari ini
Arabica dengan racikan yang sebenarnya
Sedikit gula tanpa rasa manis yang meng-ada-ada
Tidak perlu susu dengan peran orang ketiga
Kopi. Ciptaan Tuhan paling jujur
Tidak pernah berpura-pura menutupi rasa pahitnya
Sekalipun ada campur tangan gula dalam rasanya
Adakalanya kita butuh berjalan sendiri
Hanya berteman desau angin, gemersik daun, gemersik air dan gesekan alas kaki
Bukan untuk menjauh dari keramaian
Tapi hanya untuk menghirup sedikit demi sedikit kedamaian
Tiada mentari bagai malam yang kelam
Tiada tempat untuk berlabuh
Bertahan terus berharap
Sang Pencipta selalu disisimu
Semalam aku menulis puisi di luar angkasa
Ternyata tempat terbaik menulis puisi bukanlah di sana
Namun di ruang rindu, yang engkau ciptakan setiap kali aku mendo’akanmu
Pagi, jangan bangunkan aku bila aku bermimpi tentang gadis
di hati
Biar kuselesaikan mimpi agar embun tidak jatuh
Seandainya ini bisa di sebut puisi, aku ingin namamu menjadi rumah
Bagi seluruh kata-kataku
Seandainya ini sebuah rindu
Aku ingin pelukanmu menjadi alamat
Satu-satunya yang aku tuju
Matamu, langit senja dengan sejuta sajak cinta
Bila malam tiba dan “menghapus seluruh kegelapan cahaya”
Ia tetap tenang dan terang merawat kecemasanku
Bibir hujan pecah, mencium kening malam basah
dan kita, setelah kopi pertama berbagi resah
Yang belum kunjung sudah
Jarak antara pagi dan senja
Hanyalah secangkir kopi
Rindulah yang memuatmu begitu jauh
Jika senja datang di akhir petang
Maka layaknya pelangi jadi penyandang
Namun jika kepastian itu benar akan datang
Maka harapan-pun tidak bersudut pandang
Semua hanya tentang waktu
Tunggu dan tetap do’akan itu
Jangan pernah berubah ataupun menyerah
Gambar; Sesabar Air menembus batu |
0 komentar:
Posting Komentar