class='single'>

Just another free Blogger theme

Senin, 24 Januari 2022


 Tatkala rindu mulai berulah

Malam hanyalah film bergenre sepi
Kadang tak sisakan apa-apa selain puisi

Bacalah Seperti Lengkung pelangi setelah gerimis
Sebelum malam membungkam dalam selambu kelam
atau Seperti rona kehadiran malam pada serambi petang
"Itulah gubahan tentangmu dari lubuk hati yang terdalam"

Rintik gerimis yang berselimut rindu
Mulai turun menambah kegelisahan rasa
Di sela-sela tegukan kopi hitam di saat malam

Lalu suaramu mendengung di Sanubari
Dan menghantui relung jiwaku
Menerka sosok rupamu
Bagai jatuh cinta pada suara adzan
tanpa tahu sang muadzin

Pada waktu yang semakin renta
Aku hanya mampu menuliskan sebait cerita
Tentang Rasa yang Tanpa ujung
Se-iring denyut degup di dalam palung

Meski raga tak mampu mendekat
namun rasa seakan  terikat tanpa sekat

Sampai waktu gulita menyunting sepi
Aku hanya mampu memahat sebaris do’a
Dalam sedangkup ikhlas yang bertengadah
Mengiring mimpi indah dalam setapak lelapmu
Hingga akhirnya kau akan terjaga pada pagi yang rindu

Rindu sengaja memberi rasa sesak yang hebat di dada
Karena tuhan ingin selalu mendengar kita
untuk mengadu dan berdo’a kepadanya

Di balik kaca yang berdebu
Aku sangat merindukanmu

Jika engkau tahu
Kepadamulah rindu ini tertuju
Kepadamulah rindu berlabuh

Kepada waktu
Aku titipkan rindu yang tak terjeda
Walaupun hanya lewat Sebait do’a
Hamba Allah


Categories: ,


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 komentar:

Posting Komentar