class='single'>

Just another free Blogger theme

Tampilkan postingan dengan label Romantis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Romantis. Tampilkan semua postingan

Senin, 31 Januari 2022

 

Perkiraan cuaca hari ini
Mendung, sedikit hujan, banyak lalu lalang kendaraan
Tapi hati tetap harus di sejukkan

Demi angin yang menerbangkan debu dengan kuat dan awan yang mengandung hujan
Demi langit yang mempunyai jalan-jalan juga kapal-kapal yang berlayar
Rindu memang seperti barisan mobil di kemacetan
Pelan, sangat pelan. Tetapi tidak pernah kehilangan tujuan

Racikan kopi hari ini
Arabica dengan racikan yang sebenarnya
Sedikit gula tanpa rasa manis yang meng-ada-ada
Tidak perlu susu dengan peran orang ketiga

Kopi. Ciptaan Tuhan paling jujur
Tidak pernah berpura-pura menutupi rasa pahitnya
Sekalipun ada campur tangan gula dalam rasanya

Adakalanya kita butuh berjalan sendiri
Hanya berteman desau angin, gemersik daun, gemersik air dan gesekan alas kaki
Bukan untuk menjauh dari keramaian
Tapi hanya untuk menghirup sedikit demi sedikit kedamaian

Tiada mentari bagai malam yang kelam
Tiada tempat untuk berlabuh
Bertahan terus berharap
Sang Pencipta selalu disisimu

Semalam aku menulis puisi di luar angkasa
Ternyata tempat terbaik menulis puisi bukanlah di sana
Namun di ruang rindu, yang engkau ciptakan setiap kali aku mendo’akanmu

Pagi, jangan bangunkan aku bila aku bermimpi tentang gadis di hati
Biar kuselesaikan mimpi agar embun tidak jatuh
Seandainya ini bisa di sebut puisi, aku ingin namamu menjadi rumah
Bagi seluruh kata-kataku

Seandainya ini sebuah rindu
Aku ingin pelukanmu menjadi alamat
Satu-satunya yang aku tuju

Matamu, langit senja dengan sejuta sajak cinta
Bila malam tiba dan “menghapus seluruh kegelapan cahaya”
Ia tetap tenang dan terang merawat kecemasanku

Bibir hujan pecah, mencium kening malam basah
dan kita, setelah kopi pertama berbagi resah
Yang belum kunjung sudah

Jarak antara pagi dan senja
Hanyalah secangkir kopi
Rindulah yang memuatmu begitu jauh

Jika senja datang di akhir petang
Maka layaknya pelangi jadi penyandang
Namun jika kepastian itu benar akan datang
Maka harapan-pun tidak bersudut pandang

Semua hanya tentang waktu
Tunggu dan tetap do’akan itu
Jangan pernah berubah ataupun menyerah

Gambar; Sesabar Air menembus batu


 

Jumat, 28 Januari 2022

Gambar; Kekasih 


Di bawah langit yang gelap dan di langit yang terang
Kepada malam untuk di sampaikan
Kepada siang bertanya-tanya untuk mengirim pesan

Malam telah datang, senja tenggelam, rindupun kusimpan
Untuk nanti kusampaikan kepada Tuhan
Saat malam memelukan gulita
Dari setiap do’a-do’a yang aku pinta
Karena ada yang tak tenggelam ketika senja datang yakni “Rasa”

Perjuanganmu untuk masa depan!! selalu menjadi tema dalam do’aku
Meski jarak membentengi kita, tetaplah yakin bahwa tak perlu menympan risau di dalam kepala

Seribu siang juga seribu malam
Tidak cukup waktu untuk menghitung
Berapa rindu berdenyut di jantungmu

Aku bukan tidak rindu, kekasih
Tetapi telah lama rasa itu
Kutenggelamkan di laut air mataku
Agar lekas engkau berlayar menujuku

Semoga do’a-do’a terus mengngangkasa
Seperti seanggun warna senja menyapa
Agar bara tetap ada, tidak kenal usia muda

Telah kuterbangkan namamu
Dengan sayap-sayap suaraku
Kulangitkan dengan sayup-sayup do’a paling merdu
Menafsir cinta menafsir rindu


Kamis, 27 Januari 2022

 

Perjalanan tak selalu tentang berjalan
Terkadang kita butuh waktu untuk berhenti
Menambah perbekalan meriksa kembali kemana arah dan tujuan

Jangan memaksakan diri, lebih baik berhenti
Istirahatkan raga hilangkan penatnya hati
Koreksi diri mungkin ada hal-hal yang terlupa atau harus di benahi

Jangan hanya tahu cara untuk pergi
Tanpa mau memperbaiki
Mungkin kamu senang berpindah haluan
Tanpa mencoba fokus ke satu tujuan

Memahami mengerti bahwa memilih pasangan
Ini bukan hanya tentang sesuatu cinta
Ini tentang menemani ibadahmu
Sampai waktu-Nya menutup mata

Namu ada beberapa yang perlu mendapat perhatian
Sebelum kita menempuh perjalanan panjang
Bila Ijab-Kabul telah tertunaikan
Bahwa kita telah siap untuk bisa memahami
Serta saling mengerti sevisi-semisi

Kita di lahirkan memiliki kekurangan dan kelebihan
Menuntutya untuk sempurna sesuai yang kita inginkan
Seperti membengkokkan kayu secara perlahan

Sevisi, keluarga seperti apa yang ingin kita bangun
Sebab berjalan tanpa tujuan adalah hal yang sangat melelahkan
Cukup banyak mereka yang berhenti di tengah jalan
Karena di awal visi hendak di bangun buram

Semisi, untuk mengngokohkannya dengan do’a-do’a
Serta yakin akan pertolongan-Nya bisa dan mampu meraih bahagia
Terpenting adalah keridhoan-Nya
Mendapatkan rahmat-keberkahan
Dijadikan keluarga damai sejuk lagi tentram
Karena ini merupakan suatu ibadah yang panjang

Gambar; Visi-Misi


Selasa, 25 Januari 2022

 

Ada yang rela menunggu dengan sabar
Hanya untuk sebuah kabar
Ada getar yang getir ketika diheningnya malam
Layaknya menggali rindu pada saat malam memelukan gulita
Ibarat sebuah lagu yang berbisik
Berlirik mengganggu menagih rindu untuk sebuah temu
Karena peluk menjadi tempat untuk pulang
Ketika dunia mulai terasa tidak nyaman

Kabel-kabel saling melilit
Melingkar-lingkar menjadi kusut dan mematikan
Isi di kepalamu, tidak jauh beda!!

Ada yang mencintai dari jarak jauh
Dari jarak-jarak yang berusaha membuat rapuh
Tetapi ada do’a-do’a yang membuatnya menjadi utuh

Meski pintu rumah dan hatimu di tutup rapat
Akan ada yang terungkap, dari seseorang yang ingin aku dengar
Entah itu rasa cemburu yang selama ini terasa pilu
Atau rindu yang selama ini malu-malu

Bulan melengkung tersenyum
Pada rindu-rindu yang baru
Yang menanti malam minggu
Untuk segera bertemu

Maghrib ini dalam do’aku
Engkau menjelma angin
Yang turun sangat perlahan dari nun di sana
Bersijingkat di jalan
Menyentuh-nyentuhkan air mata yang jatuh di pipi
Hingga menyejukan isi di dalam hati

Rindu ini di kuatkan oleh do’a-do’a
Yang tabah di uji jarak antar kota

Gambar; Bundaran HI


Senin, 24 Januari 2022


 Tatkala rindu mulai berulah

Malam hanyalah film bergenre sepi
Kadang tak sisakan apa-apa selain puisi

Bacalah Seperti Lengkung pelangi setelah gerimis
Sebelum malam membungkam dalam selambu kelam
atau Seperti rona kehadiran malam pada serambi petang
"Itulah gubahan tentangmu dari lubuk hati yang terdalam"

Rintik gerimis yang berselimut rindu
Mulai turun menambah kegelisahan rasa
Di sela-sela tegukan kopi hitam di saat malam

Lalu suaramu mendengung di Sanubari
Dan menghantui relung jiwaku
Menerka sosok rupamu
Bagai jatuh cinta pada suara adzan
tanpa tahu sang muadzin

Pada waktu yang semakin renta
Aku hanya mampu menuliskan sebait cerita
Tentang Rasa yang Tanpa ujung
Se-iring denyut degup di dalam palung

Meski raga tak mampu mendekat
namun rasa seakan  terikat tanpa sekat

Sampai waktu gulita menyunting sepi
Aku hanya mampu memahat sebaris do’a
Dalam sedangkup ikhlas yang bertengadah
Mengiring mimpi indah dalam setapak lelapmu
Hingga akhirnya kau akan terjaga pada pagi yang rindu

Rindu sengaja memberi rasa sesak yang hebat di dada
Karena tuhan ingin selalu mendengar kita
untuk mengadu dan berdo’a kepadanya

Di balik kaca yang berdebu
Aku sangat merindukanmu

Jika engkau tahu
Kepadamulah rindu ini tertuju
Kepadamulah rindu berlabuh

Kepada waktu
Aku titipkan rindu yang tak terjeda
Walaupun hanya lewat Sebait do’a
Hamba Allah


Minggu, 23 Januari 2022


Ada yang diam – diam mencintai pagi, namanya fajar
Ada yang diam – diam mencintai siang, namanya terik
Ada yang diam – diam mencintai sore, namanya senja
Ada yang diam – diam mencintai malam, namanya bulan

Dan ada yang diam – diam mendo’akan kamu, namanya Aku


Selasa, 18 Januari 2022

Laki – laki dan perempuan pada dasarnya adalah satu,
yang ketika hilang memunculkan rasa rindu,
keduanya dicipta bukan untuk saling beradu,
siapa yang lebih maju,
tetapi untuk saling membantu,
dalam do'a penghulu.

Senin, 17 Januari 2022

 


Duhai hati, tetaplah bersama kesabaran dalam penantian

Meskipun seperti bulan dan matahari
Yang saling mencari
Saling merindu
dan saling menunggu
Tapi tak pernah bertemu

dan bersabarlah kamu, sesungguhnya janji-Nya adalah benar

Karena tidak ada yang lebih indah;

Dari dua raga yang saling menjaga
Tidak bertemu, namun saling menunggu
Tidak berpapasan, namun saling memantaskan

dan sesungguhnya

Cintailah dia dari kejahuan
Cintailah dia dalam kesederhanaan dan keikhlasan
Namun jika memang belum mampu
Maka cintailah dia dalam do'a

Meski selalu jauh dalam jarak
Namun selalu ingin menjadi yang terdekat
Meski raga tak mampu mendekat
Namun rasa terikat tanpa sekat
.



Minggu, 16 Januari 2022

Terkasih

Bulan telah datang, malam sunyipun ditemani kopi
Selamat malam, kamu yang tak dekat dan tak jauh, yang menyelusup kedalam mimpi sepi dan selalu tertanam di dalam hati

Banyak; orang yang paling paham cara melukai hati, biasanya adalah orang yang paling di sayangi

Ketika dingin sudah mulai menyapu perasaan sendu malam ini, di jam ini, menit ini, bahkan detik ini, aku merindukan seorang perempuan yang sangat aku sukai dan tertanam di dalam hati

yang mungkin di balik setiap story
ada maksud tersembunyi, namun tak semua orang dapat memahami

Inginku menyampaikan pesan;
"Izinkan taatku menyatu bersama di wajah teduhmu,
Izinkan cinta dan rinduku terpatri kuat di dalam hati dan pikiranmu"

Untukmu Terkasih

Ku  tulis kisah ini di malam – malamku yang panjang.