Mencari jalan dalam terpaan angin
Berteduh dalam terik
Hingga bersandar dalam hujan
Aku letakan mimpi-mimpiku di dalam do’a dengan penuh
keyakinan
Aku titipkan kepada lautan serta angin
yang terbang ke angkasa
Maka hanyutlah ia bersama sang samudra juga bersama suara lembut tidak bernyawa
Diam sendirian tidak sama dengan kesepian
Justru akan menemukan banyak jawaban
Karena kesunyian adalah bahasa Tuhan
Yang cepat belum tentu tepat
Yang terlambat belum tentu telat
Sendiri dalam sabar
Memang tidak seindah berdua dengan pacar
Tetapi berdua dengan pacar
Tidak semulia sendiri dalam sabar
Jika sudah musim-Nya hujan akan turun
Jika sudah masa-Nya bunga akan mekar
dan jika sudah waktu-Nya do’a-do’a pasti terkabulkan
Untukmu yang tidak memandang fisika
Semoga pintu-pintu rahmat-Nya terbuka
Bukan dari mata, Bila dari mata maka tidak adil bagi sibuta!!
Lantas bagaimana ? engkau mencintai Yang Maha Pencipta
Jangan hanya mempersiapkan dengan siapa
Nanti jodoh yang akan kamu nikahi
Siapkanlah jika namamu di sebut di toa masjid
Dengan kalimat “Inna lillahi wa inna ilahi…”
Saat suara lengkingan indah di kumandangkan di masjid,
dengan di penuhi si tua
Karena sadar sedang meniti usia senja
Tapi si muda amat lupa, bahwa maut tidak kenal usia
Yang sementara adalah dunia
Duka ada akhirnya
Bahagiapun tidak selamanya
Saat kita tidur akan terlupa
Ketika mati tidak akan di bawa
Yang akan kekal adalah amalan kita
Bila buruk maka akan celaka
Bila baik mendapat nikmat selama-lamanya
Maka jangan susah karena dunia
Jangan putus asa saat kesulitan mendera
Dengan pertolongan Sang Pencipta
Kita pasti akan bisa melalui semua
Saat Iman tetap terjaga
Kita pasti akan bahagia
Gambar Fisika-Mate-mati-ka |
0 komentar:
Posting Komentar